Bangau Sarus atau Sarus Crane merupakan burung terbang berbadan tertinggi di dunia. Pada abad ke-19 bukan pemandangan yang langka untuk melihat ratusan ribu bangau saurs terbang beriringan di langit India bagian Utara. Namun saat ini jumlahnya terus menurun dan hanya tersisa sekitar 10.000 yang tersisa di India.
Populasi bangau sarus di seluruh dunia diperkirakan hanya ada sekitar
20.000 ekor, dimana kurang dari 10.000 ekor yang merupakan bangau sarus
dewasa.
Hilangnya habitat sang bangau menjadi alasan utama penurunan populasi mereka. Banyak sekali lahan basah yang sudah berubah menjadi sawah. Padahal dulunya, bangau sarus sempat dianggap sebagai burung suci di beberapa daerah, atau paling tidak dianggap sebagai pertanda baik dan kesuburan. Namun karena populasi manusia yang terus meningkat dan kebutuhan akan lahan pertanian yang lebih luas, habitat burung yang sempat dianggap suci tersebut pun dirampas.
Ada 3 subspesies burung bangau sarus yang sudah diketahui yaitu
- north-indian Grus antigone ssp. antigone, merupakan burung terbang berbadan paling tinggi di dunia dengan pejantan dewasa yang tingginya mencapai 1,8 m.
- Eastern ssp., G. antigone sharpii, hidup di wilayah Vietnam dan Kamboja. Jumlahnya diperkirakan sekitar 1000 ekor.
- Australian ssp., Grus antigone gilliae. Ukuran tubuhnya hanya sebesar bangau eropa. Diperkirakan jumlahnya ada sekitar 5000 ekor.
Habitat bangau sarus adalah daerah dengan tanah basah, dan sawah. Mereka adalah binatang omnivora. Burung jenis ini lebih sering terlihat berkeliaran mencari makanan di perairan dangkal secara berpasangan.
Saat ini populasi bangau sarus dikategorikan dalam status "Rentan (VU)" dalam Red List IUCN.
Referensi : harrivainolaphoto
No comments:
Post a Comment