Burung Anis Kembang memiliki nama latin Zoothera interpres. Selain memiliki nama internasional, Chestnut-capped Thrush, Anis kembang juga memiliki berbagai nama lokal seperti punglor kembang atau anis cacing.
Burung ini termasuk salah satu jenis burung kicau yang hidup di hutan-hutan di wilayah Asia Tenggara. Burung anis kembang merupakan jenis burung anis yang berukuran paling kecil. Panjangnya hanya sekitar 16 cm.
Anis kembang memiliki bulu yang berwarna hitam, putih, dan coklat berangan. Mahkota dan tengkuk berwarna
coklat kemerah-merahan, mantel dan punggung berwarna abu-abu
kehitam-hitaman. Dada juga berwarna kehitaman, sayap dan ekor kehitaman,
dengan dua garis putih di sayap yang mencolok; pipi abu-abu dengan
tanda putih; perut berwarna putih dengan bintik hitam di sisi tubuh. Ia
tampak menarik dengan ekornya yang juga pendek.
Anis kembang Jantan dan betina memiliki penampilan yang serupa. Hanya saja jika bagian matanya menonjol, berarti itu anis kembang jantan. Namun bagi yang sudah ahli, bisa membedakan jantan dan betina hanya dari cara berdirinya saja. Konon, Anis kembang jantan akan berdiri dengan kaki merapat, sementara yang betina berdiri dengan sedikit kaki merenggang dan menunduk.
Daerah penyebaran burung anis kembang adalah di Sumatera (Pulau Enggano), Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores. Habitat burung anis kembang pada umumnya adalah menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan yang rusak, petak-petak hutan yang terisolir, serta hutan budi daya dengan banyak pohon. Secara keseluruhan, mereka hidup di daerah dengan ketinggian antara 200 hingga 1.300 m di atas permukaan laut.
Anis kembang dikenal sebagai burung yang pemalu, dan soliter, tetapi terkadang terlihat berpasangan. Makanan burung anis kembang antara lain serangga kecil, siput air, serta buah-buahan. Buah yang disukai mereka antara lain pir, apel, pepaya, dan tomat. Burung ini dikenal juga dengan nama Anis cacing, karena gemar memakan cacing. Mereka biasanya mencari makanan di lantai hutan. di tumpukan dedaunan.
Musim kawin burung anis kembang terjadi sekitar bulan April hingga Mei. Pada saat musim kawin, Anis kembang akan ganas dengan sejenisnya. Dalam sekali musim kawin, biasanya akan menghasilkan telur sebanyak 3 sampai 4 butir.
Saat ini burung anis kembang belumlah dilindungi Undang-Undang. Mereka masih bebas dipedagangkan baik dalam skala lokal maupun internasional. Namun karena populasinya di alam liar yang terus menurun, sejak tahun 2008, Red List IUCN menyatakan populasi burung anis kembang berada pada status "Hampir Terancam (NT)".
Referensi : wikipedia
Referensi : wikipedia
Post a Comment