Burung Nuri Talaud memiliki nama latin Eos histrio. Di Sulawesi dikenal dengan nama burung Sampiri. Sementara dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Red-and-blue Lory karena bulunya yang berwarna merah dan biru.
Nuri Talaud memiliki panjang tubuh sekitar 31 cm dengan bulu yang berwarna merah dan biru cerah dan paruh yang berwarna jingga terang. Burung Nuri jenis ini merupakan burung endemik Sulawesi bagian utara.
Ada 3 sub-spesies dari burung Nuri Talaud, yaitu : challengeri Salvadori (hidup di Pulau Miangas, Sulawesi Utara), talautensis (Kepulauan Talaud: Karakelong, Salebabu, dan Kaburuang), dan histrio (Pulau Sangihe, Pulau Siau, dan Pulau Ruang).
Habitat burung Nuri Talaut antara lain di daerah hutan pamah primer, hutan perbukitan, dan kebun kelapa hingga ketinggian 500 m. Mereka biasanya berkeliaran secara berpasangan atau dalam sebuah kelompok kecil, dan tidur di pohon dalam kelompok besar.
Makanan burung Nuri Talaud diperkirakan kelapa karena sering terlihat nangkring di pohon kelapa, dan mungkin juga bunga-bungaan. Mereka hidup secara berpindah-pindah. Di Kepulauan Talaud, mereka sering terlihat terbang dalam kelompok besar dari satu Pulau ke Pulau lain untuk tidur.
Menurut REd List IUCN, populasi burung Nuri Talaud berada pada status "Terancam (EN)". Sementara status perdagangan internasionalnya adalah "Appendix I" yang artinya boleh diperdagangkan untuk tujuan khusus seperti riset ilmiah atau sejenisnya.
Referensi : kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment