Burung Betet-Kelapa Buru atau Gurak (Seram) atau Kalea (Sangir) atau kakatua ol’biru memiliki nama latin Tanygnathus gramineus. Dalam bahasa Inggris salah satu burung endemik Indonesia ini dikenal dengan nama Black-lored Parrot.
Memiliki panjang tubuh sekitar 40 hingga 42 cm dengan bulu yang umum berwarna hijau, termasuk tunggir dan bahunya; sementara bagian sayapnya ada sentuhan warna hitam. Jantan memiliki paruh berwarna merah sementara yang betina paruhnya berwarna putih keabu-abuan.
Habitat burung betet-kelapa buru berada di wilayah hutan pegunungan, hutan dataran rendah, dan hutan perbukitan dengan ketinggian sekitar 600 hingga 1.700 m di atas permukaan laut. Mereka aktif sepanjang hari, tetapi lebih aktif lagi di malam hari.
Daerah penyebaran betet-kelapa buru hanyalah di wilayah Buru, Maluku Selatan. Sehingga semakin berkurangnya luas hutan dataran rendah di Buru menjadi salah satu ancaman bagi kelangsungan spesies burung ini.
Makanan burung betet-kelapa buru di alam liar diperkirakan berupa buah-buahan, berry, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Burung ini lebih sering terdengar suaranya dari pada terlihat penampakannya. Biasanya mereka akan mulai bersuara sekitar 1 -7 jam setelah matahari terbenam.
Menurut data Red List IUCN, populasi burung betet-kelapa buru berada pada status "Rentan (VU)". Terbatasnya daerah penyebaran dan penyempitan habitat menjadi alasan utama berkuangnya jumlah burung ini di alam liar.
Meskipun demikian, burung ini masih dapat diperjualbelikan, asalkan mengikuti peraturan tertentu. Hal ini dikarenakan status perdagangan burung betet-kelapa buru adalah "Appendix II".
Referensi : parrots.org
No comments:
Post a Comment