Punggok togian, Batudaka, Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah oleh Bram Demeulemeester |
Punggok Togian atau pungguk togian memiliki nama latin Ninox burhani. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Togian Boobook atau Togian Hawk-owl. Keberadaan spesies burung hantu jenis ini baru ditemukan pada 25 Desember 1999. Nama Burhani digunakan sebagai nama ilmiah dari burung ini untuk menghormati seorang pelestari lingkungan lokal Indonesia yang bernama Burhan.
Punggok togian merupakan spesies burung hantu berukuran medium dengan bulu dominan berwarna cokelat gelap, paruh berwarna abu-abu, bulu bawah sayap dan bawah ekornya berwarna putih dengan totol hitam,
.
.
Habitat burung punggok togian adalah di daerah dataran rendah dan hutan perbukitan, perkebunan, serta rawa sagu dengan ketinggian mulai dari 400 m di atas permukaan air laut.
Daerah penyebaran burung punggok togian hanyalah di Kepulauan Togian,Sulawesi Tengah. Dimana di sana terdapat 3 buah Pulau yang menjadi habitat burung ini yaitu Pulau Malenge, Togian dan Batudaka.
Daerah penyebaran burung punggok togian hanyalah di Kepulauan Togian,Sulawesi Tengah. Dimana di sana terdapat 3 buah Pulau yang menjadi habitat burung ini yaitu Pulau Malenge, Togian dan Batudaka.
Menurut data Red List IUCN, populasi burung punggok togian berada pada status "Hampir Terancam (NT)". Sedangkan status perdagangan internasional burung punggok togian adalah "Appendix II".
Referensi : planetofbirds.com, wikipedia, dan kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment