Burung Mandar Gendang memiliki nama latin Habroptila wallacii. Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal dengan beberapa nama diantaranya adalah Invisible Rail, Halmahera Rail, Drummer Rail, atau Wallace’s Rail.
Bukan tanpa alasan mengapa burung endemik Halmahera, Indonesia, ini dikenal dengan nama Mandar gendang dan Drummer rail. Yup, suara burung ini memang mirip dengan bunyi gendang ataupun drum, makanya diberi nama seperti itu.
Burung
Mandar Gendang panjang tubuhnya sekitar 40 cm. Burung ini adalah jenis
burung flighless yaitu burung yang tidak bisa terbang. Burung ini memiliki bulu yang berwarna abu-abu gelap dengan kaki berwarna orange. Jantan dan betina memiliki penampilan yang nyaris sama.
Makanan Burung Mandar Gendang antara lain serangga, pucuk tanaman, dan satu dari batang sagu yang terbuka. Habitat Burung Manda Gendang adalah daerah semak disekitar rawa, lahan gambut dan daerah basah dengan ketinggian mencapai 700 m di atas permukaan laut di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Diperkirakan populasi burung mandar gendang pada tahun 2000 ada sekitar 2.500 - 9.999 ekor yang dewasa. Namun sayangnya, populasi mereka semakin kedepan semakin menurun akibat dari berkurangnya habitat, pengalihan fungsi hutan, dan pemanenan pohon sagu yang dilakukan terus menerus untuk tujuan komersil.
Saat ini populasi burung manda gendang berada dalam status "Rentan (VU)", berdasarkan IUCN Red List. Sayangnya, meski burung ini termasuk satwa yang langka, sampai saat artikel ini kami tulis, burung mendar gendang belum dimasukkan dalam daftar binatang yang dilindungi oleh Undang-Undang.
Saat ini populasi burung manda gendang berada dalam status "Rentan (VU)", berdasarkan IUCN Red List. Sayangnya, meski burung ini termasuk satwa yang langka, sampai saat artikel ini kami tulis, burung mendar gendang belum dimasukkan dalam daftar binatang yang dilindungi oleh Undang-Undang.
Referensi : alamendah.org
Post a Comment