Burung Cucakrawa atau cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus) merupakan salah satu jenis burung kicau yang berasal dari keluarga Pycnonotidae. Di daerah sunda burung ini dikenal dengan nama cangkurawah, dalam bahasa melayu dikenal dengan nama barau-barau, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan Straw-headed Bulbul.
Yeah namanya juga Cucakrawa, tentunya habitat asli burung ini adalah di rawa-rawa atau di tepian hutan dekat sungai. Burung ini terkenal suka bersebunyi di balik rerimbunan dan hanya terdengar suara merdunya saja yang khas. Tak jarang suara merdu mereka terdengar bersaut-sautan.
Burung cucakrawa yang hidup di alam liar memakan serangga, siput air, serta buah-buahan yang lunak. Daerah penyebaran burung cucakrawa antara lain di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Kalimantan, Jawa bagian barat, dan Sumatra (termasuk Nias).
Burung cucakrawa merupakan salah satu jenis burung peliharaan yang sangat digemari di Indonesia. Namun sayangnya, karena alasan tersebut, populasi burung cucakrawa di alam liar (terutama di Jawa) sudah sangat menyusut akibat dari perburuan yang berlangsung sejak tahun 1980-an. Saat ini kebanyakan burung cucakrawa yang diperdagangkan di Jawa adalah burung cucakrawa yang didatangkan dari Suatera dan Kalimantan.
Menurut data IUCN, saat ini populasi burung cucakrawa berada pada status "Rentan (VU)". Jika kita masih tidak peduli dengan kelestarian burung bersuara merdu ini, silahkan saja diburu terus demi uang yang cuma beberapa ratus ribu rupiah saja, dan biarkan anak cucu kita nanti cuma tahu nama burung cucakrawa dari syair lagu jawa saja.
Referensi : wikipedia
Post a Comment