Burung Manyar merupakan jenis burung granivora (pemakan biji-bijian) yang memiliki nama latin Ploceus manyar. Dalam bahasa Inggris, burung manyar dikenal dengan nama weaver bird (burung penganyam).
Burung jenis ini hidup dan berkembangbiak di wilayah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya, Indonesia. Terdapat setidaknya 4 jenis burung manyar di Asia Tenggara, dimana tiga diantaranya hidup di wilayah Indonesia yaitu manyar jambul (Ploceus manyar), manyar emas (Ploceus hypoxanthus), dan tempua (Ploceus philippinus).
Habitat burung manyar adalah di daerah terbuka, seperti persawahan, padang rumput, tepian hutan hingga rawa. Burung ini dikenal memiliki sarang dengan arsitektur yang rumit. Bahkan disebut-sebut sebagai salah satu burung dengan sarang paling rumit.
Hal tersebut dikarenakan ketika musim kawin sarang menjadi sarana pejantan untuk menarik perhatian si betina. Manyar betina akan menilai si jantan berdasarkan 'kesempurnaan' sarang yang dibangunnya. Jika sarang yang si jantan bangun 'keren', maka sang betina akan mau dikawin.
Uniknya, beberapa jenis sarang burung manyar juga dilengkapi dengan 'pintu palsu' yaitu sebuah lubang yang tampak seperti pintu masuk sarang, tetapi sebenarnya itu tidak terhubung dengan ruang tempat telur atau anak-anak manyar berada. Malahan, justru pintu utamanya tersembunyi. Hal tersebut dirancang untuk mengelabui pemangsa.
Musim kawin burung manyar terjadi sekitar bulan April hingga Oktober. Pada setiap musim kawin, seekor manyar jantan dapat mengawini lebih dari satu ekor manyar betina.
Populasi burung manyar terbilang aman. Menurut Red List IUCN, populasi burung manyar berada pada status "Resiko Rendah (LC)".
Referensi : wikipedia
Post a Comment