Burung Perkutut memiliki nama latin Geopelia striata. Di dunia internasional burung ini dikenal juga dengan nama Zebra Dove atau Barred Ground Dove. Sementara di Filipina burung ini dikenal dengan nama batobatong katigbe dan kurokutok. Burung jenis ini masih termasuk dalam keluarga Columbidae dan merupakan burung endemik wilayah Asia Tenggara.
Daerah penyebaran burung Perkutut meliputi Thailand bagian Selatan, Tenasserim, Semenanjung Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Singapura. Di Indonesia sendiri burung perkutut tersebar di beberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.
Burung Perkutut sangat populer untuk ditangkarkan. Selain di daerah asalnya, beberapa burung perkutut juga dapat ditemukan di daerah lain. Diduga hal ini terjadi karena ada perkutut yang lepas dari sangkarnya atau sengaja dilepaskan. Sehingga saat ini perkutut juga dapat ditemukan di Thailand bagian Tengah, Laos, Kalimantan, Sulawesi, Hawaii, Tahiti, New Caledonia, Seychelles, Kepulauan Chagos, Mauritius, RĂ©union dan Saint Helena.
Habitat burung perkutut antara lain di daerah semak belukar, lahan budidaya, serta daerah berpenduduk di area dataran rendah, sehingga sering terlihat di kebun ataupun taman kota. Perkutut banyak ditangkap untuk dijadikan peliharaan, sehingga di beberapa wilayah di Indonesia, burung ini terbilang langka. Namun di daerah Hawaii dan Seychelles populasi perkutut terbilang melimpah.
Makanan burung perkutut adalah rumput kecil, dan umbi rumput. Mereka juga memakan serangga, dan binatang kecil lainnya. Mereka cenderung lebih senang mencari makan di tanah lapang, padang rumput, atau jalanan.
Tidak seperti jenis merpati pada umumnya, perkutut cenderung mencari makan sendirian atau berpasangan. Di Hawaii dan Seychelles, perkutut sering nyelonong mencari makan sampai ke dalam hotel, restoran, dan juga rumah penduduk untuk mengambil remahan roti di sekitaran meja makan.
Musim kawin perkutut terjadi sekitaran bulan September hingga Juni. Mereka membangun sarang di pohon atau juga di permukaan tanah menggunakan tumpukan rumput dan daun. Biasanya mereka hanya akan menelurkan satu atau dua butir telur saja setiap musim kawin sebelum dierami oleh keduanya selama kurang lebih 13 - 18 hari. Anakan perkutut baru akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 2 pekan, dan baru bisa terbang setelah 3 pekan..
Referensi : wikipedia
Post a Comment