Berbagai upaya telah dilakukan oleh seorang petani veteran bernama Mark Flamm (58) untuk mengusir burung-burung yang menyerang kebun blueberry miliknya. Mulai dari membuat bunyi-bunyian hingga memasang orang-orangan sawah. Namun kebunnya tetap saja diserbu oleh burung pipit dan burung jalak.
Hingga sekitar 3 tahun yang lalu, Flamm memutuskan untuk menggunakan metode baru yang bisa dibilang tidak lazim, yaitu menggunakan elang. Petani Washington ini menyewa jasa Vahe Alaverdian of Falcon Force, ahli burung predator yang berbasis di La Crescenta, untuk mengatasi masalah hama burung yang menyerang kebun milik Flamm..
Burung elang dilepaskan untuk seolah tengah berburu mangsa. Elang akan menukik seolah sedang melakukan manuver untuk menangkap mangsa, sehingga burung-burung akan beterbangan tercerai berai atau lumpuh karena ketakutan. Elang-elang tersebut bisa melakukannya dengan baik karena mereka memang sudah dilatih untuk menakut-nakuti, bukan untuk memangsa.
"Ini benar-benar mengagumkan. Tiba-tiba semua burung kabur karena mereka tahu mereka bisa saja dimangsa." ungkap Flamm yang sudah merasakan kerugiannya akibat hama burung berkurang hingga 3% setelah menggunakan jasa elang.
Bisa dibilang teknik menggunakan Elang untuk mengusir burung ini adalah teknik yang baru, meski sudah sejak lama manusia ada yang memelihara elang. Manusia memang sudah mengembangkan berbagai teknik yang modern untuk masalah pertanian, tetapi untuk masalah serangan burung, tetap saja tidak terpecahkan. Hingga teknik yang bisa dibilang klasik di era modern ini justru sangat efektif.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS memperkirakan bahwa burung telah merugikan hingga $ 49.000.000 dari industri anggur di California setiap kali panen, $ 12.300.000 dari petani cherry dan $ 2.600.000 dari petani blueberry. Di Washington, serangan burung merugikan petani Apel Honeycrisp hingga $ 26.700.000, petani blueberry hingga $ 4.600.000 dan Cherry hingga $ 31.900.000.
Referensi : latimes.com
Post a Comment