Punggok Minahasa memiliki nama latin Ninox ios. Demikian tertulis di wikipedia. Di situs lain, celebio.org, Ninox ios disebut dengan nama burung hantu mongondow. Burung hantu jenis ini dikenal di dunia internasional dengan nama Cinnabar Boobook atau Cinnabar Hawk Owl.
Spesies burung hantu yang satu ini dideskripsikan sebagai burung hantu spesies baru oleh seorang ahli burung (ornithologist) berkebangsaan Amerika yang bernama Pamela C. Rasmussen pada tahun 1999 berdasarkan hasil penelitian dari Frank Rozendaal dari Bogani Nani Wartabone National Park di Semenanjung Minahassa Sulawesi Utara pada tahun 1985.
Punggok Minahasa merupakan spesies burung hantu berbadan kecil. Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 22 cm dengan ekor yang panjang dan sayap yang meruncing. Burung ini merupakan jenis burung nokturnal.
Habitat punggok Minahasa adalah di daerah hutan dengan ketinggian antara 1.100 hingga 1,700 m di atas permukaan laut. Masih belum banyak yang dapat diketahui dari burung hantu jenis ini, tetapi diperkirakan makanan utama punggok minahasa adalah serangga, dimana mereka menangkap serangga saat terbang.
Daerah penyebaran punggok Minahasa hanyalah di wilayah Sulawesi Utara. Diperkirakan burung-burung ini hidup di wilayah gunung Klabat, Tangkoko dan Duasudara, serta jajaran pegunungan Tentolo-Matinan.
Data Red List IUCN menyebutkan bahwa populasi punggok minahasa berada pada status "Rentan (VU)". Karena populasinya sedikit, jadi kehilangan beberapa ekor punggok minahasa saja sudah begitu terasa pengaruhnya.
Referensi : celebio.org dan wikipedia
Post a Comment