Hingkik atau Beluk Jampuk memiliki nama latin Bubo sumatranus. Di dunia internasional dikenal dengan nama Barred Eagle Owl, atau sering juga disebut dengan Malay Eagle Owl. Burung hantu jenis ini merupakan salah satu jenis burung hantu yang dapat ditemukan di Indonesia.
Hingkik memiliki tubuh yang tergolong besar dengan panjang sekitar 45 cm. Ciri khas Hingkik adalah memiliki bulu berwarna abu-abu tua dengan berkas telinga
horizontal mencolok, tubuh bagian atas berwarna coklat kehitaman, seluruhnya bergaris kuning
tua halus, dan memiliki alis berwarna putih. Tubuh bagian bawahnya berwarna abu-abu
keputihan bergaris hitam tebal.
Habitat hingkik adalah di hutan tropis dan sub tropis dataran rendah dengan ketinggian hingga 1000 m di atas permukaan laut. Makanan utama Hingkik antara lain serangga besar, mamalia kecil, reptil, ikan-ikan kecil dan burung-burung
kecil. Mereka adalah binatang nokturnal dan biasanya berkeliaran sendirian atau berpasangan. Yang unik dari Hingkik adalah mereka senang mandi di kolam
atau sungai.
Daerah penyebaran Hingkik antara lain di Pulau Keeling, Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand. Di Indonesia sendiri Hingkik dapat ditemukan di wilayah Kalimantan, Sumatera, Bangka, Jawa dan Bali.
Hingkik memiliki satu pasangan seumur hidup. Dan mereka akan kembali ke sarang yang sama dari tahun ke tahun ketika musim kawin tiba. Sarang mereka biasanya berupa lubang di sebuah pohon besar. Dalam sekali musim kawin, mereka hanya akan menghasilkan satu telur sebelum dierami.
Di Jawa, telur hingkik dapat ditemukan sekitar bulan Februari dan April, dan sudah ada anakannya sekitar bulan Mei dan Juni. Di Sumatera, ditemukan anakan hingkik di sarangnya sekitar bulan Maret dan Mei. Di Kalimantan, anakan hingkik terlihat sekitar bulan Februari dan Maret.
Menurut data Red List IUCN, populasi hingkik berada pada status "Resiko Rendah (LC)".
Referensi : owlpages.com dan wikipedia
No comments:
Post a Comment