Kiwi merupakan spesies burung yang tidak bisa terbang endemik Selandia Baru. Kiwi merupakan simbol nasional Selandia Baru, dan di seluruh dunia jika ada yang menyebutkan istilah 'Kiwi' pasti merujuk pada Selandia Baru.
Ukuran tubuh burung Kiwi hanya seukuran ayam domestik. Mereka adalah anggota keluarga ratite (burung tidak terbang seperti burung Unta, Rhea, dan Emu) terkecil. Namun mereka adalah burung dengan telur terbesar di dunia jika dibandingkan dengan burung yang seukuran.
Diketahui ada 5 spesies dari Kiwi, 2 diantaranya "Rentan (VU)", satu "Terancam Punah (EN)", dan dua lainnya dalam status "Kritis (CR)". Kelima spesies tersebut populasinya menurun akibat dari alih fungsi hutan. Namun saat ini mereka mempunyai hutan lindung yang cukup luas. Ancaman terbesar mereka saat ini adalah binatang-binatang predator.
Burung Kiwi memiliki banyak sekali keunikan. Mereka nyaris tidak memiliki sayap, tidak punya ekor, hidup di darat, serta bulu-bulunya tidak mirip dengan bulu burung, melainkan lebih mirip bulu binatang mamalia.
Kiwi merupakan binatang nokturnal dan pemalu, tetapi di hutan lindung yang tidak ada predator, Kiwi sering terlihat aktif di siang hari. Habitat asli Kiwi adalah hutan podocarp dan beech di daerah subtropis. Namun mereka terpaksa harus menyesuaikan diri dengan habitat baru seperti daerah pegunungan, dan padang rumput tussock.
Jika kebanyakan spesies burung mencari makanan dengan mengandalkan penglihatan atau pendengaran, Kiwi justru lebih mengandalkan indera penciuman. Burung ini merupakan satu-satunya spesies burung di dunia yang memiliki nostril (lubang hidung) di ujung paruhnya yang panjang.
Makanan burung kiwi adalah invertebrata kecil, biji-bijian, belatung, dan berbagai macam cacing. Mereka juga makan buah, udang kecil, belut, dan amfibi. Karena lubang hidung mereka berada di ujung paruhnya, Kiwi dapat menemukan serangga dan cacing yang berada di dalam tanah menggunakan indera penciumannya saja.
Kiwi merupakan binatang yang setia. Sekali kawin, maka jantan dan betina akan menjadi pasangan selamanya. ketika musim kawin tiba, sekitar bulan Maret atau Juni, mereka akan saling memanggil di malam hari dan bertemu di lubang sarang setiap 3 hari. Hubungan tersebut bisa berlangsung selama 20 tahun. Uniknya lagi, Kiwi memiliki sepasang ovarium yang berfungsi.
Telur burung Kiwi dapat mencapai berat seperempat dari berat si betina. Jadi, meskipun ukuran tubuh burung Kiwi hanya sebesar ayam lokal, tetapi telur mereka bisa 6x besar telur ayam lokal. Biasanya hanya satu telur yang akan terlahir dalam sekali musim kawin.
Tiga puluh hari sebelum bertelur, burung Kiwi betina akan makan sebanyak tiga kali jumlah normal yang biasa dikonsumsi. Kemudian tiga atau dua hari sebelum bertelur, Kiwi betina harus berpuasa, karena ruang di perutnya hanya tersisa sedikit akibat ukuran telurnya yang begitu besar.
Kiwi jantan akan mengerami telur tersebut hingga menetas, kecuali spesies Great Spotted Kiwi, A. haastii, yang mengerami telur mereka secara berpasangan. Masa mengerami ini terjadi untuk waktu 63 hingga 92 hari.
Penelitian nasional menemukan bahwa rata-rata hanya 5% anakan burung kiwi yang bsia bertahan hingga dewasa. Namun, di area perlindungan, persentasenya bisa lebih besar.
Referensi : wikipedia
Post a Comment