Migrasi burung merupakan salah satu fenomena alami yang luar biasa. Tak pelak para pemburu fenomena ajaib tak mau ketinggalan momen yang terjadi setahun sekali tersebut. Namun seberapa banyak sih yang anda tahu tentang fenomena migrasi burung??? Berikut kami akan sajikan 15 fakta unik tentang migrasi burung yang kami terjemahkan dari situs birding.about.com.
1. Kata 'migrasi' sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu 'migratus' yang artinya 'mengubah'. Hal ini sesuai dengan posisi burung yang mengubah lokasi geografis mereka secara musiman.
2. Burung-burung bermigrasi pada musim semi dan musim gugur. Namun pada kenyataannya ada juga burung yang bermigrasi selama 365 hari dalam setahun. Waktu bermigrasi sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis burung, jarak migrasi, kecepatan, rute, iklim, dan lain lain.
3. Sebelum bermigrasi, banyak burung yang menjalani hyperphagia, yaitu dimana aktifitas hormon membuat berat badan mereka naik untuk menyimpan lemak sebagai sumber tenaga selama perjalanan bermigrasi. Beberapa spesies burung bisa memiliki berat badan dua kali lipat dari ukuran normalnya beberapa minggu sebelum proses migrasi.
4. Waktu yang dibutuhkan oleh setiap burung untuk satu arah perjalanan migrasi sekitar beberapa minggu hingga 4 bulan, tergantung dari jarak, kecepatan terbang, rute, dan persinggahan mereka. Burung yang bermigrasi diakhir musim biasanya terbang lebih cepat dari burung lain yang bermigrasi lebih awal.
5. Elang, walet, swift, dan waterfowl umumnya bermigrasi disiang hari. Sedangkan kebanyakan songbird, bermigrasi di malam hari untuk menghindari burung-burung pemangsa. Udara malam yang lebih dingin dan lebih tenang juga membuat migrasi mereka menjadi lebih efisien. Sementara burung yang bermigrasi disiang hari dapat memanfaatkan arus udara panas.
6. Migrasi burung menggunakan bintang, matahari, pola angin, daya magnet bumi, dan bentuk daratan sebagai penunjuk arah. Sehingga mereka dapat bermigrasi ke tempat yang sama setiap tahunnya.
8. Migrasi burung yang melintasi samudera menghabiskan waktu hingga 100 jam atau lebih di udara dalam sekali penerbangan hingga mereka menemukan daratan.
9. Kebanyakan burung yang menjalani migrasi memiliki sayap yang lebih panjang, dan lebih runcing dibandingkan dengan spesies burung yang tidak bermigrasi atau yang jarak migrasinya lebih pendek. Bentuk sayap yang demikian membuat sistem aerodinamika yang baik dan terbang jadi lebih efisien dan lebih mudah.
11. Ketika kebanyakan burung yang bermigrasi terbang pada ketinggian di bawah 2000 kaki, ternyata ada beberapa spesies burung yang dapat terbang hingga ketinggian 29.000 kaki.
12. Burung Ruby-throated hummingbird bermigrasi dari semenanjung Yucatan dari Meksiko ke bagian tenggara Amerika Serikat setiap musim semi. Perjalanan yang menempuh jarak sekitar 500-600 mil melintasi Laut Karibia ditempuh hanya dalam waktu 24 jam, tanpa istirahat.
13. Burung rufous hummingbird merupakan yang bermigrasi paling jauh dari semua spesies hummingbird yang ada. Satu perjalana berangkat saja mereka menempuh jarak hingga 3000 mil. Dimana pada masa itu mereka juga berkembangbiak di Alaska, dan mengalami musim dingin di Meksiko. Pada musim semi, burung ini terbang menuju bagian utara pasifik, sedangkan pada musim gugur mereka terbang menuju ke selatan melewati lebih banyak daerah pegunungan.
14. Burung Camar Arctic merupakan spesies burung yang bermigrasi paling jauh dari semua jenis burung. Konon jarak yang mereka tempuh selama bermigrasi mencapai 22,000 mil.
15. Selama masa migrasi, burung-burung tersebut mengalami banyak sekali ancaman, termasuk tabrakan dengan pesawat, jendela kaca gedung pencakar langit, kehilangan arah, diburu, kehilangan habitat, dan dimangsa predator. Burung Juvenile merupakan jenis burung yang memiliki resiko paling besar. Namun entah bagaimana mereka tetap bisa rutin bermigrasi setiap tahunnya.
Referensi : birding.about
Post a Comment